Awalan di Kalimantam Selatan

Awalan di Kalimantan Selatan

 

Semua bermula ketika perjumpaan gw menjadi salah satu yang mengurusi hewan hewan qurban se indonesia, gw bertemu dengan seseorang yang wajahnya menyeramkan. Bayangkan saja, dia memiliki kulit yang gelap, mata yang tajam,berkumis serta tak lupa menggunakan brewok yang cukup lebat. Sekilah melihatnya seperti om om yang membawa mobil jeep di sinetron indonesia. Seremm.. dia memperkenalkan dirinya bernama yazid, asal depok. Setelah pertemuan hari pertama, kesan yang yang terlihat masih seperti first impression gw diawal. Lambat laun gw mengenalnya, ternyata wataknya tak semenyeramkan penampilannya. Orangnya kocak, lemah gemulai, dan tentunya murah senyum.. yahh, itulah salah kaprahku ketika menilai dia.

                Ketika kita melaksanakan tugas sebagai tim qurban, diawal awal terlihat biasa saja dan tidak terlalu berat. Tetapi sebelumnya aku mendapatkan info dari teman-teman bersiap siap nanti ketika hari H lebaran idul adha + 3 hari tasyrik, kita akan mendapatkan aduan dari banyak orang. Hhmm,, mendengar informasi ini,gw pun bertanya-tanya, kira kira apa yang akan terjadi nanti yaa.. se hactic itu kah, ataukah mereka hanya menakut nakuti saja. Informasi ini didapatkan karena mereka rata-rata sudah pernah menjadi tim qurban di tahun sebelumnya, seihngga pada saat itu pun dimana sewatktu aku bergabung, mereka terlihat tenang dan santai ketika melaksanakan tugas.

                Singkat cerita ketika hari H lebaran, mitra implementasi kita di lapangan banyak yang bertanya tanya terkait kejelasan jatah qurban yang mereka terima. Ada yang ketika jam 8 pagi sudah mendapatkan informasi mereka mendapatkan daging qurban. 8 pagi? Iya,, kita tim qurban diminta kembali ke kantor setelah melaksanakan idul adha, karena ada beberapa daerah timur yang memiliki waktu berbeda yang mengakibatkan aktivitas kita pun harus lebih pagi agar mereka tidak kesiangan untuk melaksanakan pemotongan hewan qurban. Ada beberapa case yang saya temui ketika menjadi tim qurban waktu itu. Mulai dari ada Mitra yang sudah melakukan panjar (DP) terhadap hewa qurbannya, padahal tim kita tidak pernah menjanjikan akan mendapatkan hewan qurban, sehingga mengakibatkan dirinya pun marah-marah kepada tim karena merasa dibohongi. Lah kan yang salah bukan kita... ada juga yang baru menerima informasi mereka harus memotong hewan qurban itu di pukul 16.00 WIB, sedangkan  mereka berada di waktu WITA, dan itu dihari terakhir hari tasyrik yang berarti disana pukul 17.00 WIB dan sebentar lagi maghrib sehingga waktunya pun mepet apabila ingin dilakukan pemotongan. Ketika dikonfirmasi oleh tim terkait kesiapan untuk memotong hewan qurban, mereka pun dengan lantang menjawab, “bismillah kamis siap”. Wih keren kan. Emang relawan lapangan tidak perlu diragukan kehebatannya. Dan sapi pun bisa dipotong dengan baik dan masih dalam waktu tasrik. Nah, itu sekilas cerita tentang kita di tim Qurban.

                Lanjut cerita lagi, jadi setelah kegiatan menjadi tim qurban, gw diberikan kesempatan lagi untuk bertemu teman gw tadi yaitu yajid, di agenda Baksi Sosial TNI dalam rangka HUT TNI di bandung jawa barat. Pada saat itu kita pun menginap di kantor cabang bandung bersama rekan rekan yang lain, nah pada saat dihari kedua di bandung, gw mendapat informasi kalau harus diberangkatkan ke pekanbaru Riau untuk emergency asap. Nah pada saat ini gw pamit lah kepada mereka semua dan diantarkan ke terminal untuk melakukan keberangkatan ke riau. Setelah beberapa hari gw disana, kita mendapatkan informasi kalau akan ada pengiriman armada kemanusiaan ke riau. Maka, kita tim pekanbaru riau pun mempersiapkan semuanya dengan baik. Pada saat satu minggu gw di pekanbaru, dapat instruksi baru kalau gw harus bergeser ke jambi yang pada saat itu juga mengalami hal yang sama. Pada malamnya pun gw berangkat ke jambi, dan pada pagi harinya kita sampai di kantor cabang jambi. Dan ternyata, yang gw temui disana ialah .. , yaaa, yazid. Teman gw yang kemarin kita bertemu di bandung, ternyata kembali bertemu di jambi. Yahh, kalau emang jodoh mah gak kemana ya.. kwkwkw.. dan kita pun melaksanakan tugas dengan baik disana. Itu semua terjadi di tahun 2019.

                Di awal tahun 2021, kita dipertemukan dalam tugas yang sama bersama rekan saya yazid. Kita harus berangkat ke sukabumi dikarenakan suatu tugas yang harus diselesaikan. Kita pun berangkat di malam hari, tetapi sebelum berangkat, si yazid mendapatkan informasi akan ada pemberangkatan ke kalimatan selatan, dan dia ditunjuk untuk ikut kesana, tetapi waktu itu belum ada kejelasan tentang itu, makanya kita tetap berangkat sukabumi waktu itu. Ternyata sewaktu diperjalanan, dia mendapatkan kejelasan harus berangkat ke sukabumi, tetapi karena sudah di tengah jalan maka kita tetap melanjutkan perjalanan karena keesokan harinya akan dilaksanakan aksi disana. Tetapi dia berkata kemungkinan keesokan paginya, setelah sampai disana, dia akan langsung balik kanan karena harus mempersiapkan keberangkatan ke kalsel hari itu juga. Dan tibalah kita di sukabumi pukul 04:30 wib. Sehingga kita pun bergegas ke markas dan lanjut istirahat. Keesokan paginya yazid langsung pamit untuk kembali ke jakarta dan bergegas untuk ke kalimantan selatan karena sudah ditunggu oleh tim yang ada di jakarta. Dia pun menyampaikan salam kepada semua tim dan langsung cuss berangkat ke jakarta dengan bus.

                Setelah yazid langsung pulang ke jakarta, tinggalah gw dan beberapa teman yang bertugas untuk menyelesaikan misi kita di sukabumi. Misi di sukabumi pun diselesaikan dalam waktu tiga hari dan kita langsung pulang ke jakarta. Ketika sampai di jakarta, kita pun melaksanakan aktivitas seperti biasanya. Tiga hari setelah itu, tepatnya hari kamis malam, ada informasi kalau akan ada tim pusat yang dikirim ke kalimantan selatan. Sehingga gw pun berfikir, jangan jangan setelah gw meninggalkan yazid di bandung dan berangkat ke pekanbaru, lalu yazid pun ikut, kejadian ini bakalan terulang kembali tetapi gantian, yazid yang duluan dan gw yang menyusul. Ketika nama yang berangkat keluar, eng ing eng, yaa, gw dikasih tau kalau harus berangkat ke kalimantan selatan dan ternyata apa yang sempat gw fikirkan beberapa hari lalu pun kejadian. Keesokan harinya gw dan rekan satu orang bernama riski pun berangkat ke kalimantan selatan. Karena kita akan naik pesawat citilink dan kita berdua belum ada yang pernah berangkat melalui terminal 3,sehingga ketika sampai di bandara pun kita perlu bertanya dulu untuk tempat check in nya dimana. Ketika sampai diantrian pemeriksaan, ternyata surat rapid kami belum divalidasi pihak bandara, sehingga haru pergi ke gate yang cukup jauh berjarak +- 100 m, padahal waktu take off kurang dari 50 menit. Sehingga kita pun bergegas terburu buru karena waktu kita mepet. Setelah validasi kita kembali lagi ke antrian dan diizinkan untuk masuk ke ruang tunggu. Ketika kita masuk ke ruang tunggu, ternyata jarak dari pintu ruang tunggu ke pintu untuk boarding lumayan jauhh, mungkin sampai 300 m, sehingga kita pun bergegas berjalan ke sana. Ketika masih di pertengahan, kita mendengar panggilan untuk ke kalimantan selatan, sedangkan waktu boardingnya tinggal 20 menit lagi. sehingga kita bergegas untuk ke pintu boarding. 3 menit kemudian, ada panggilan boarding lagi untuk ke kalimantan selatan, dan itu panggilan terakhir, sedangkan kita masih jauh perjalanan ke pintu boarding. Dannn tau lah ya, kita berlali menuju pintu boarding, 2 menit berikutnya kita dipanggil lagi melalui pengeras suara, panggilan terakhir penumpang kalimantan selatan, dan itu masih berjarak 50 meter, otomatis kita lari yang kenceng dan petugas boarding pun melihat, dannn sewaktu kita sampai, langsung ditanya, “tujuan kalsel ya mas?”,
“iya mba, masih bisa mb”, “ iya bisa mas, tunjukkan identitasnya”.. hufttt, ternyata masih sempattt.. syukurlahh, dan itu pengalaman pertama yang menyesakkan karena menerima panggilan terakhir di bandara soetta yang luasss..

                Dan sampailah gw di kalimantan selatan dan menuju kantor cabang, dan gw tidak menemukan yazid di sana karena dia sudah langsung bertugas lebih dahulu disana. Beberapa hari berikutnya dia baru ke kantor cabang dan kita pun bertemu. Dan kita saling menyampaikan perihal kejadian yang terulang kembali tetapi kebalik pelakunya. Haha.. yahhh, itulah kisah awal gw di kalimantan selatan.